Viral! Vidio Diduga Pasien RSU Cut Meutia Mengaku Diusir Jam 1 Malam, Humas: Itu Tidak Benar

Aceh Utara – Viral Vidio pasien asal Dewantara mengaku diusir jam 1 malam oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia, vidio yang diunggah oleh akun tik tok @Pase188, Senin 09 Oktober 2023, telah ditonton 100.000 ribu lebih.

 

Bacaan Lainnya

Dalam vidio tersebut tampak seorang lelaki memakai masker mengatakan,” Buruk sekali pelayanan yang diberikan oleh Pihak Rumah Sakit Cut Meutia, Jam 1 malam kalian mengusir saya,” ucapnya.

 

” Saya minta rujuk ke Rumah Sakit Banda Aceh, kalian bilang harus bayar Ambulans 2.100.000 (Dua Juta Seratus), kecuali rawat inap baru ditangung oleh BPJS,” kata lelaki dalam vidio tersebut.

 

Sementara itu, ditempat terpisah saat dikonfirmasi wartawan, Humas RSUDCM Harry Laksamana, memberikan Klarifikasi, iya mengatakan,” PasienĀ  S, asal Dewantara kita terima sore di IGD, untuk selanjutnya dari keluarga meminta dirujuk ke RSUZA untuk pengobatan penyakitnya 3 tahun yang lalu sudah pernah dilakukan tindakan dan hanya satu kali kontrol ulang setalah tindakan operasi dilakukan,” ucap Harry.

 

” Maksud dilakukan rujukan bahwa menurut keluarga pasien nantinya di Banda Aceh akan ada petugas dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang akan menganggung semua proses rujukan utk penanganan pasien di RSUZA, Tindakan pertama yg dilakukan oleh petugas IGD adalah mengkonsultasikan ke RSUZA tentang proses sebelum dirujuk, setelah beberapa kali mencoba baru mendapatkan respon dari ZA sambil menanyakan gimana keadaan pasien,”paparnya.

 

Tambahnya, Setelah mendapat penjelasan dari petugas IGD RSU Cut Meutia , RSUZA mengkonfirmasi bahwa kasus ini bukan emergency dan menyarankan masuk dariĀ  poliklinik (melalui proses rujukan poliklinik), Karena rujukan ke poli tidak ditanggung BPJS maka keluarga menanyakan berapa biaya Ambulans jika pasien berangkat secara umum.

 

” Petugas yg telah mendapat keterangan menjelaskan untuk dirujuk secara umum ke RSUZA biayanya 2,1 juta dengan perawat pendamping dan 1,6 juta tanpa perawat pendamping, sementara dari keterangan keluarga petugas Kemensos hanya menanggung biaya pergantian rujukan sebesar 500.000 ribu rupiah, oleh karena hujan proses persiapan hasil ronsen dan konsultasi dokter ahli orthopedi selesai di jam 9 dan dari hasil pemeriksaan lab dan ronsen dokter menyarankan pasien utk tetap dirujuk ke Banda melalu rujukan poliklinik, (tanpa indikasi rawat) oleh karena sudah malam dokter menyarankan utk menginap 1 mlm di IGD / ruang observasi ( oleh karena ruangan yang penuh) disini pasien dan keluarga mulai marah dan meminta untuk melepas infus dan minta diantar pulang kerumah,” kata Harry.

 

Lanjut Harry, Kembali petugas menjelaskan bahwa pulang atas permintaan sendiri tidak ditanggung biaya Ambulans, kecuali biaya rujukan dan pemulangan jenazah, akhirnya pasien dan keluarga memilih untukk pulang, Jadi tdk benar dikabarkanĀ  pasien diusir seperti yang viral di medsos.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *