Pemerintah Terkesan Tutup Mata, Ibu Dan Anak Di Gampong Tumpeun Syamtalira Bayu Tinggal Di Rumah Tak Layak Huni

Aceh Utara – Viral di media sosial salah seorang janda bernama Maryana umur 38 tahun dan anaknya tinggal di rumah sangat tidak layak huni, di desa Tumpeun kecamatan Bayu Kabupaten Aceh Utara. Rabu 10 Januari 2024.

 

Bacaan Lainnya

Maryana diketahui di tinggalkan suaminya sejak anaknya masih dalam kandungan, dan beliau tidak memiliki orang tua lagi rumah reot yang sempat viral di media sosial tersebut merupakan rumah peninggalan almarhum orang tua.

 

Dari keterangan warga/tetangga yang di jumpai awak media mengatakan kehidupan saudara Maryana sangat memprihatikan, jangankan untuk membangun rumah, untuk mencukupi kehidupan sehari-hari saja sangat sulit.

 

Kami selaku tetangga dari ibu Maryana sangat mengharapkan berharap pemerintah mau membantu membangun rumah layak huni untuk beliau.

 

Mendapat informasi demikian, awak media mencoba menelusuri ke Gampong (desa) Teumpeun di sana kami tidak menjumpai satupun aparat pemerintahan dari desa tumpeun, ketika kami menghubungi Geuchik dia mengatakan sedang berada di luar dan tidak bisa menjumpai dan mengarahkan kami untuk menjumpai bendahara desa dan warga lainya, di salah satu warkop di Syamtalira Bayu.

 

Menurut dugaan awak media Geuchik dan aparatur mengada-ngada soalnya pihak Geuchik mengatakan pada awak media bahwa Maryana ini memiliki rumah lain, dimana di ketahui rumah lain yang di maksudkan merupakan rumah dari saudara tiri Maryana.

 

Pihak Desa juga mengatakan sudah mengurus rumah kemana-mana untuk janda tersebut sampai menyebutkan beberapa lembaga dan Ulama Aceh sudah di mintai bantuan tapi belum di bantu

 

Hal tersebut diduga hanya omongan kosong dari pihak sang kepala desa buktinya sampai sekarang tidak ada data kalau memang ada melakukan pengurusan bantuan.

 

Di sisi lain pembangunan di desa tersebut juga minim milliaran dana desa yang sudah di salurkan pemerintahan penggunaan nya tidak efektif masyarakat dan pemukimannya kelihatan kumuh.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *